Kutukan Piala Konfederasi Mengintai Jerman di Piala Dunia


Jerman yang bermodalkan skuat muda secara luar biasa menjuarai Piala Konfederasi 2017. Kemenangan itu menjadi yang pertama sepanjang sejarah Die Mannschaft. Skuat asuhan Joachim Loew menang 1-0 lewat gol Lars Stindl kontra Cile dalam partai puncak yang dilangsungkan di Stadion Krestovsky.

Namun menjuarai Piala Konfederasi kerap memberikan kegagalan kepada sang kampiun saat tampil di Piala Dunia setahun berselang. Semenjak Piala Konfederasi digelar pada 1992 (dua turnamen pertama pada 1992 dan 1995 bernama King Fahd Cup) tidak ada tim kampiun yang dapat melanjutkan kesuksesannya di ajang Piala Dunia. Pencapaian terbaik hanyalah runner-up dan itu dilakukan Brasil.

Setelah menjuarai Piala Konfederasi 1997 Ronaldo Luiz Nazario de Lima dan kawan-kawan hanya finis di posisi dua Piala Dunia 1998. Karena itu yang jadi pertanyaan sanggupkah Jerman racikan Joachim Low berhasil keluar dari kutukan? Akan tetapi Die Mannschaft memiliki pengalaman memecahkan mitos.

Sebelum Piala Dunia 2014 bergulir tidak ada satu pun negara Eropa yang mampu menjadi kampiun ketika turnamen diadakan di Benua Amerika. Namun Jerman berhasil menghancurkan kutukan tersebut. Bermain di Brasil yang notabene berada di Amerika Selatan, Phillip Lahm dan kawan-kawan keluar sebagai kampiun setelah mengalahkan Argentina 1-0. Oleh karena itu Jerman memiliki peluang untuk kembali menghentikan kutukan Piala Dunia.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.